Kamis, 23 Februari 2012

BIARKAN CAHAYAMU BERSINAR

Tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah” (Yohanes 3:21).
 
Dalam khotbah-Nya di atas bukit, Kristus menyajikan fakta kepada orang-orang bahwa kesalehan pribadi adalah kekuatan. Mereka harus menyerahkan diri kepada Allah, bekerja bersama Dia dengan kerja sama yang sepenuhnya. Kepura-puraan, formalitas, dan liturgi-liturgi, betapa pun mengesankan, tidak membuat hati jadi baik dan karakter menjadi murni. Kasih sejati kepada Allah merupakan prinsip aktif, alat yang menyucikan....
 
Bangsa Yahudi telah menduduki posisi tertinggi; mereka telah membangun dinding-dinding besar dan tinggi untuk menutup diri dari pergaulan dengan dunia kafir; mereka telah menganggap diri sebagai umat istimewa yang setia, yang disayang Allah. Tetapi Kristus menuturkan bahwa agama mereka itu tidak menyelamatkan. Itu adalah kombinasi doktrin-doktrin kering, keras, bercampur dengan korban dan persembahan. Mereka secara khusus mempraktikkan sunat, tetapi mereka tidak mengajarkan perlunya memiliki hati yang murni. Mereka mengangkat hukum Allah dalam kata-kata, tetapi menolak meninggikannya dalam praktik, dan agama mereka hanya menjadi batu sandungan bagi orang lain....
 
Meskipun mereka sampai sekarang memiliki otoritas yang tak diperdebatkan dalam hal-hal keagamaan, sekarang mereka harus memberikan tempat bagi Guru Besar, dan kepada sebuah agama yang tidak mengenal batas dan tidak membedakan kasta atau posisi dalam masyarakat, atau ras di tengah bangsa-bangsa. Tetapi kebenaran yang diajarkan oleh Kristus ditujukan untuk seluruh keluarga manusia. Iman yang benar bekerja dengan kasih dan memurnikan jiwa. Bagai ragi yang mengubah tabiat manusia....
 
Injil Kristus berarti kesalehan praktis, sebuah agama yang mengangkat penerimanya dari kemerosotan sifatnya sehingga melihat Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia. Agama yang benar akan memberi hasil perkembangan kehidupan dan karakter yang sama sekali berbeda dari yang tampak dalam kehidupan para ahli Taurat dan orang Farisi....
 
Allah memberikan terang tidak untuk disembunyikan, dan tidak menembus mereka yang duduk dalam kegelapan. Para perwakilan manusia adalah saluran yang ditentukan Allah kepada dunia. Gantinya menyembunyikan terang itu, Juruselamat justru berkata, “Biarlah cahayamu bersinar di hadapan manusia, agar mereka dapat melihat pekerjaan baikmu, dan memuliakan Bapamu yang di surga.”—Review and Herald, 30 April 1895.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar