Kamis, 16 Februari 2012

BURUNG KENARI


Khotbah Singkat untuk Anak:

BURUNG KENARI
Oleh Lidia Stolyar

Bantuan Visual Yang Dianjurkan: Seekor  burung  kenari mainan atau burung kenari berwarna kuning dan
       sebuah sangkar burung.

Ketika Luda berumur dua belas tahun, ia mendapat sebuah hadiah. Seekor burung kenari! Dia sangat bahagia! Dia menghabiskan waktu sepanjang hari di dekat sangkar bersama burung yang bernyanyi untuknya. Luda menamai burung itu Dick.
Luda berpikir kasihan sekali membiarkan burung kenari itu di dalam sangkar sepanjang waktu sehingga kadang-kadang ia membiarkannya terbang. Tapi suatu hari, burung itu terbang ke luar jendela dan tidak pernah kembali ke sangkarnya. Hal ini membuat Luda sangat sedih. Luda terus mencari Dick. Dia mencari di mana-mana, tetapi sia-sia. Dick tidak ditemukan
Suatu pagi seorang tetangga yang tahu tentang kehilangan itu, memanggil Luda dan mengatakan bahwa dia pikir dia mungkin tahu di mana Dick berada. Dia membawa Luda ke sumur. Mereka datang ke bibir sumur itu dan melongok ke dalamnya. Di dalam sumur itu gelap dan dingin.
"Dengar!" Kata si tetangga. Luda mendengarkan dan terdengar suara yang lemah "tweet-tweet!"
"Itu Dick! Dia ada di sini! Kita harus menyelamatkan dia!" Luda menangis dan berlari mendapatkan ayahnya.
"Ayah, Dick ada di dalam sumur itu! Maukah Ayah membantu Saya mengambilnya?"
"Saya pikir ini mustahil." Kata ayah Luda, "Saya tidak memiliki tangga yang cukup panjang untuk mencapai Dick."
"Tapi Ayah tidak bisa meninggalkan Dick di sumur! Ayah, izinkan Saya masuk ke dalam timba dan Saya bisa mendapatkan dia! Luda menangis."
"Kamu tidak bisa, Sayang! Ini terlalu berbahaya," kata ayahnya.
"Tapi kita harus mencobanya!" Desak Luda. "Kita harus mencoba untuk menyelamatkan Dick."
Dia terus mencoba membujuk ayahnya. Akhirnya ayahnya pergi bersamanya ke sumur itu.
"Apakah kamu yakin bisa melakukannya?" Tanya ayahnya.
"Ya, ya! Saya bisa melakukannya. Apakah Ayah dengar? Dick sedang memanggil Saya!"
Luda masuk ke dalam ember. Ayahnya mengikat dengan erat putrinya dengan tali ke ember itu sehingga dia tidak akan terjatuh keluar dari ember itu, lalu kemudian dengan hati-hati dia menurunkan ember yang berisi putrinya  itu ke dalam sumur tersebut.
"Dick! Dick! Panggil Luda. Akhirnya dia melihat burung yang sedang mencengkeram sisi sumur. Dia mengulurkan tangan dan meraih burung itu.
"Saya mendapatkan Dick, Ayah! Angkat Saya!"
Dengan hati-hati dan tangan gemetar, Ayah menarik mereka ke sinar matahari. Betapa dia mengagumi gadis yang berani itu! Dia memeluk dan menciumnya.
"Kamu takut? sang Ayah bertanya. "Tentu saja tidak, Ayah! Saya tahu Ayah memegang talinya.
"Sangat menyenangkan bahwa kamu mempercayai Ayah. Ayah ingin kamu mempercayai Bapa Surgawi kita seperti kamu mempercayai Ayah.”
Allah selalu menjaga kita dengan kuat di tangan-Nya, sehingga kita dapat mempercayai-Nya apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita.
Berdoa: Ya Yesus, terima kasih karena telah mengasihiku dan burung-burung yang kecil ini. Bantulah aku  untuk  mempercayai-Mu  dengan  segenap  hatiku dan mengingat bahwa aku selalu dapat bergantung pada-Mu  untuk pertolongan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar