Kamis, 16 Februari 2012

IBADAH KELUARGA: KELUARGA MENJANGKAU KE ATAS



IBADAH KELUARGA: KELUARGA MENJANGKAU KE ATAS
Oleh Willie dan Aliene Oliver

Pendahuluan

Ibadah keluarga telah menjadi ritual spiritual yang mapan atau disiplin dalam rumah tangga Kristen selama beberapa generasi. Lebih dari sekedar ritual, ibadah keluarga dapat memberikan landasan yang kokoh untuk menghubungkan keluarga kepada Tuhan, menciptakan ikatan keluarga yang langgeng, dan meninggalkan suatu warisan rohani.

Hidup kita saat ini ditantang oleh banyak kekuatan yang menarik keluarga-keluarga kita -- kekuatan ini sekuat angin tornado yang meninggalkan banyak kehancuran keluarga atau hidup mereka penuh dengan puing-puing. Kekuatan ini tidak datang kepada kita tanpa dapat dijelaskan atau sebagai suatu kejutan. Dari awal sejarah bumi, Setan telah melancarkan serangan pada lembaga-lembaga utama Allah --Kkeluarga dan Hari Sabat.

Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Efesus 6:12.

Apa saja serangan terhadap keluarga Allah sekarang ini?

Kemungkinan jawaban dari hadirin: 
o    Obat-obatan terlarang dan alkohol
o    Program televisi dan internet yang dipertanyakan
o    Hubungan gelap di luar nikah
o    Seks di luar nikah
o    Perceraian
o    Kesibukan
o    Makan berlebihan, dll.

Baca Efesus 6:13. Sebagai umat Allah, kita harus memutuskan apakah kita akan tersapu oleh angin atau membangun suatu tempat berlindung bagi keluarga kita dan mengarahkan keluarga kita ke arah yang benar menuju tempat perlindungan. Ibadah keluarga berfungsi sebagai tempat berlindung yang kuat, bagaikan baju besi bagi keluarga kita.

Berdoa dan membaca Alkitab termasuk dalam baju besi itu: berkomunikasi dengan Allah, berbicara dan mendengarkan-Nya melalui doa dan mempelajari Alkitab. Ibadah keluarga menyediakan suatu cara terstruktur bagi keluarga-keluarga untuk mempelajari firman Allah, berdoa atau berkomunikasi dengan Allah, dan memiliki persekutuan bersama. Setiap keluarga Kristen memiliki baju besi ini yang tersedia bagi mereka.

Memulai Ibadah Keluarga Sejak Dini

Ulangan 6:4-9, ayat-ayat kitab suci ini disebut Shema (Ulangan 6:4-9). Hal ini termasuk perpisahan Musa yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Ini adalah doa pertama yang diajarkan pada seorang anak Yahudi. Banyak orang Yahudi yang masih melafalkan Shema setidaknya dua kali sehari; sekali di pagi hari dan sekali di malam hari. Ini adalah kata-kata terakhir seorang Yahudi sebelum kematian. Penekanan khusus diberikan kepada kata-kata "Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa!" Para sarjana Yahudi menyatakan bahwa Shema adalah suatu kesaksian tentang kedaulatan Allah. Ini adalah janji kesetiaan kepada Allah satu-satunya dan sebagai suatu pernyataan iman. (Parsons, 2010, Hebrews for Christians).

Tujuan dari Shema adalah:
o    Mengajarkan anak-anak kita tentang Allah
o    Mengikat keluarga Saudara bersama-sama
o    Meminta perlindungan bagi keluarga-keluarga dan anak-anak kita
o    Meninggalkan warisan spiritual

Shema memberikan kerangka indah bagi ibadah keluarga. Memiliki ibadah keluarga adalah bagaikan meletakkan darah Kristus di ambang pintu yang menandakan bahwa keluarga Saudara adalah milik Kristus.

Mengapa Keluarga Beribadah?

Ellen White sangat menganjurkan ibadah keluarga. "Para bapa dan ibu, bagaimanapun menekannya urusanmu, jangan lalai mengumpulkan keluargamu di sekitar mezbah keluarga. Mintalah pengawalan malaikat-malaikat kudus di rumahmu. Ingatlah bahwa orang-orang tercintamu dihadapkan pada godaan-godaan." Ministry Of Healing, hal. 393

Ibadah Keluarga Zaman Alkitab
  • Abraham membangun mezbah di manapun dia mendirikan kemahnya
  • Keluarga-keluarga mempersembahkan hewan korban di atas mezbah

Pada zaman Alkitab, mezbah terbuat dari dua belas batu yang mewakili dua belas suku Israel. Seekor domba diletakkan di atas mezbah dan disembelih, yang melambangkan Anak Domba Allah (Yesus) yang akan mati bagi umat manusia. Ini adalah sebuah tempat ibadah. Ini adalah tempat di mana pengampunan dosa dimungkinkan melalui penggantian suatu kehidupan bagi orang yang benar-benar menyesal. Mezbah juga didirikan sebagai tugu peringatan sebagai suatu tindakan dari perayaan. Mereka sewaktu-waktu dan terus-menerus dibangunkan kembali.

Ibadah Keluarga Sekarang Ini
  • Mempersembahkan keluarga-keluarga kita pagi dan sore dalam perbaktian
  • Jam keluarga

Istilah mezbah keluarga saat ini digunakan untuk merujuk pada tindakan mengumpulkan anggota keluarga bersama-sama untuk beribadah. Seperti di zaman Alkitab, waktu harus digunakan untuk memberikan pujian kepada Sang Pencipta dan mengingatkan keluarga kita akan kasih tanpa pamrih dari Allah dan pengorbanan besar yang telah dilakukan-Nya serta "mengaruniakan AnakNya yang tunggal. . . " (Yohanes 3:16), sehingga kita dapat memiliki hidup yang kekal.

Ibadah keluarga saat ini berfungsi sebagai suatu waktu persekutuan dan ikatan antara anggota keluarga. Ini haruslah menjadi sesuatu yang kreatif, dan harus memberikan kepada seluruh anggota kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rohani. Kita akan membahas hal ini secara lebih rinci nanti.

Apa yang dimaksud dengan ibadah?
  • Penyembahan
  • Mengakui Allah sebagai Tuhan Dan Juru Selamat
  • Ketaatan kepada Allah
  • Pengorbanan diri sendiri dan waktu
  • Menghormati dan memuliakan Allah dengan pujian, ucapan syukur, dan kerendahan hati
  • Menyanyi, berdoa, membaca Firman Allah
  • Merefleksikan Firman Allah

Apa yang dimaksud dengan ibadah keluarga
Ø  Ini adalah waktu ketika keluarga:
o    Mengungkapkan kasih dan memuji Allah bersama-sama
o    Berdoa bersama-sama
§  Mengundang kehadiran Allah dalam kehidupan mereka
§  Meminta perlindungan Ilahi
§  Berdoa bagi kebutuhan satu sama lain dan bagi kebutuhan orang lain
o    Melakukan studi Alkitab
§  Mendengarkan, membaca, menghafal dan merefleksikan
o    Persekutuan
§  Waktu pengikat keluarga
·         Membangun dukungan dan hubungan antar pribadi antara satu dan lainnya

Kapan sebaiknya keluarga melakukan ibadah keluarga?  
  • Pagi dan / atau malam hari
  • Pengorbanan harus dilakukan
  • Buat jadwal

                Bacalah kutipan dari Ellen White: "Dalam setiap keluarga harus ada waktu yang tetap untuk ibadah pagi dan sore hari. Betapa tepatnya bagi para orang tua untuk mengumpulkan anak-anak mereka ... saat malam tiba, untuk berkumpul sekali lagi di hadapan-Nya dan bersyukur kepada-Nya atas berkat-berkat-Nya hari ini." Mendidik Dan Membimbing Anak, hal.520.

Kapan mengadakan ibadah keluarga, tergantung pada keadaan masing-masing keluarga. Setiap keluarga harus meninjau jadwal keluarga mereka dan menentukan waktu yang ditetapkan pada ibadah pagi dan / atau sore hari. Ibadah keluarga menyediakan sebuah forum kebersamaan keluarga; itu adalah saat di mana pikiran, ide, keprihatinan, dan nilai-nilai spiritual dapat dibagikan.

Ide-ide untuk ibadah keluarga
  • Buatlah itu secara sederhana
  • Buatlah itu singkat dan manis
  • Buatlah sesuai usia
  • Jadilah kreatif
  • Gunakan itu sebagai waktu untuk berbagi

Ada banyak cara untuk mengadakan ibadah keluarga -- tujuan utamanya adalah untuk terhubung kepada Allah sebagai keluarga dan meneruskan warisan rohani. Ingatlah untuk mempertimbangkan tahap perkembangan masing-masing anggota keluarga dan persiapkan ibadah Saudara bagi anggota keluarga yang paling muda. Bahkan jika pekabaran ini disederhanakan, semua orang mendapat manfaat.

Dalam dunia yang sibuk saat ini, membuat komitmen untuk mengadakan ibadah keluarga mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan. Namun, janji keberhasilan ditemukan dalam Filipi 4:13 -- "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Percayalah pada Allah dan lihatlah Ia memberkati keluarga Saudara melebihi apa yang dapat Saudara bayangkan.

Aktivitas: Bagilah  pendengar  Saudara  dalam  kelompok  yang  beranggotakan  empat  sampai  enam orang. Setiap
    kelompok harus memilih seorang pemimpin kelompok / pencatat (seseorang untuk menuliskan ide-ide).

Biarkan setiap kelompok selama 15 menit untuk melakukan brainstorming dan mencatat ide-ide kreatif mengenai perbaktian keluarga dengan tahapan-tahapan:
  • Balita / pra-sekolah
  • Anak-anak
  • Remaja
  • Mahasiswa / orang dewasa yang masih muda
  • Antar generasi
  • Mintalah kelompok-kelompok membagikan ide-ide mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar