Kamis, 23 Februari 2012

Perlengkapan Surgawi

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; Firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17).
 
Setiap saat sebelum pintu kasihan tertutup itu berharga, karena itulah masa untuk membangun karakter. Kita harus memberikan perhatian yang paling sungguh-sungguh pada kebiasaan sifat rohani kita. Kita harus menjaga hati kita, kalau tidak, maka kecemaran akan menodai jiwa kita. Kita harus menjaga kecakapan pikiran dalam kondisi terbaik, agar kita melayani Allah semaksimal kemampuan kita. Jangan biarkan apa pun mengganggu persekutuan
kita dengan Allah....
 
Kita mempunyai pekerjaan untuk dilakukan di dunia ini, dan kita tidak boleh membiarkan diri sibuk sendiri, dan melupakan tuntutan Allah dan umat manusia atas kita. Jika kita mencari Allah dengan sungguh-sungguhan, Ia akan menerangi kita dengan Roh Kudus-Nya. Ia mengetahui apa yang kita perlukan, karena Ia tahu setiap kelemahan kita, dan Ia akan menuntun kita tidak bermegah atas diri, sehingga kita menjadi baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kita harus berhenti berpikir, berbicara, dan membuat kebutuhan-kebutuhan kita menjadi sasaran satu-satunya dari pemikiran kita....
 
Betapa kita harus dengan sabar menanggung kesalahan dan kekeliruan saudara-saudara kita, ketika kita mengingat betapa besar juga kegagalan kita dalam pandangan Allah. Bagaimana kita bisa berdoa kepada Bapa Surgawi kita, “Ampuni dosa-dosa kami, sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” jika kita suka mencela, penuh kebencian, memperlakukan orang lain dengan keras? Allah ingin kita lebih baik, lebih mengasihi dan penuh kasih, mengurangi sikap mengritik dan curiga.
 
Banyak di antara mereka yang mengaku para pengikut Kristus tapi membenarkan kesalahan mereka sendiri dengan memperbesar kesalahan orang lain. Kita harus mengikuti teladan Yesus, karena ketika Ia dicerca, Ia tidak mencerca balik, tetapi menyerahkan Diri-Nya sendiri kepada Dia yang dengan benar menghakimi.... Ia yang agung dari surga, yang di dalam hati-Nya yang bersih tidak ada tempat bagi roh pembalasan dendam, tetapi hanya belas kasihan dan kasih sayang....
 
Kita mungkin tidak mengingat perbuatan kebaikan yang kita lakukan, mungkin pudar dari ingatan kita; tetapi kekekalan akan memancarkan dalam segala kecemerlangannya setiap tindakan yang dilakukan untuk keselamatan jiwa-jiwa, setiap kata yang diucapkan yang menghibur anak-anak Allah; dan perbuatan yang dilakukan demi Kristus ini akan menjadi bagian dari sukacita kita sepanjang kekekalan. —Review and Herald, 24 Februari 1891.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar