Kamis, 23 Februari 2012

Mengasihi YESUS


"Dari  apa yang telah ditunjukkan kepada saya, para pemelihara hari Sabat semakin mementingkan diri sendiri sementara mereka semakin kaya.  Berkurang kasihnya bagi Kristus dan bagi umatNya.  Mereka tidak melihat kebutuhan orang yang miskin dan penderitaan, mereka mengabaikan Kristus dan dalam menghilangkan kebutuhan dan penderitaan orang miskin sedapat mungkin, mereka melayani Kristus Yesus.

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya, sebab ketika aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang; kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.  Lalu merekapun menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.  Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.  Matius 25: 41-46.

Di sini Yesus menggabungkan diriNya dengan umatNya yang sedang menderita.  Akulah dia yang lapar dan haus.  Akulah dia orang asing itu.  Akulah dia yang telanjang.  Akulah dia yang sakit.  Akulah dia yang ada dalam penjara.  Ketika engkau menyantap makanan mewah di atas meja makan, Aku sedang sekarat mau mati dalam gubuk atau jalanan tidak jauh darimu.  Bilamana engkau menutup pintu untuk Aku, ketika kosong kamarmu yang lengkap, aku tidak tahu mau dimana meletakkan kepalaku.  Lemari pakaianmu penuh dengan persediaan pakaian ganti dan sarana ini tidak perlu dibuang, yang sebenarnya engkau bisa berikan kepada orang yang berkekurangan.  Itu adalah kemelaratan pakaian yang menyenangkan.  Sementara engkau menikmati kesehatan, saya sakit.  Nasib sial membuang Aku ke penjara dan mengikat Aku dengan rantai, menundukkan semangatku, menghalangi kebebasan dan pengharapanKu, sementara engkau mengembara dengan bebas.  Betapa erat kesatuan yang digambarkan Yesus disini yang terjalin antara diriNya dengan umatNya yang sedang  menderita! Dia menjadikan kasus mereka menjadi milikNya.  Dia memperkenalkan diriNya dalam pribadi penderita itu.  Hei Markus, orang Kristen yang mementingkan diri sendiri: setiap pengabaian terhadap orang miskin yang berkekurangan, anak yatim piatu, yang tidak punya ayah, adalah mengabaikan Yesus secara pribadi.

Saya mengenal baik orang-orang yang berprofesi tinggi, yang hatinya begitu tertawa dalam mengasihi diri dan sifat mementingkan diri sehingga mereka tidak dapat menghargai apa yang sedang saya tulis.  Mereka memiliki pemikiran kehidupan dan hidup hanya untuk diri sendiri.  Berkorban melakukan yang baik kepada orang lain, melakukan yang baik kepada orang lain, merugikan diri sendiri untuk menguntungkan orang lain, itu tidak masuk akal mereka.  Mereka tidak mempunyai pemikiran sedikitpun tentang apa yang dikehendaki Allah dari mereka.  Diri adalah ilah mereka.  Minggu, bulan dan tahun-tahun yang berharga berlalu ke dalam kekekalan, tetapi mereka tidak mempunyai catatan di sorga tentang perlakuan kasih, tentang pengorbanan untuk orang lain, tentang memberi makan orang yang kelaparan, memberi pakaian kepada orang telanjang, atau menjamu orang asing.  Menjamu orang asing secara spekulasi itu tidak disetujui.  Sekiranya mereka tahu bahwa semua yang berusaha membagikan kelimpahan adalah orang berjasa, kemudian mereka akan tergoda melakukan sesuatu dalam jurusan ini.  Tetapi ada keuntungan berspekulasi tentang sesuatu.  Kesempatan kalau kita menjamu malaikat. Sda, Vol. 2, pp. 24-26.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar