Jumat, 09 Maret 2012

5. PONDASI KEBENARAN

Dalam usaha manusia untuk mencari suatu lambang kekekalan, mereka telah memilih phoenix yaitu sejenis burung yang tak dapat dimusnahkan dalam legenda kuno. Dari abu bara api sekalipun, burung tersebut dapat bangkit dan hidup kembali dengan ceria dan penuh gairah.   Burung phoenix itu berasal dari angan-angan manusia fana dan tidak pernah dalam dunia nyata sedangkan Alkitab itu asal dari dunia fakta. Setelah mengalami api percobaan, Alkitab itu bankit kembali tanpa kerusakan dari jilatan api kebencian dan prasangka. Inilah buku yang paling tahan uji di dalam planet ini. Ia dapat bertahan terhadap musuhnya yang tidak kenal kompromi. Diokletian telah mati. Voltaire dan Paine sudah dilupakan orang. Lenin dan Hitler telah menghilang mengikuti jejak mereka. Tetapi alkitab masih hidup. Seorang pengamat yang kagum berkata: “ berita kematian alkitab itu telah ditulis ratusan kali, akan tetapi buku ini mempunyai suatu kebiasaan untuk bangkit kembali bila dikuburkan.” 

Pada abad ini, meski kebencian ada sampai sekarang,, alkitab memecahkan recor jumlah pencetakan dan penyebarannya. Tidak ada saingan   yang mendekati penerjemahannya, yang hingga kini telah diterjemahkan dalam 1808 bahasa, (jumlah tahun 1984) dua kali lipat dari tahun 1920, hingga sekarang mengalami pertambahan. Para penerjemah alkitab Wycliffe misalnya yang bekerja diantara  800 suku yang berbeda, menuliskan bahasa mereka ke dalam bahasa tulisan yang tadinya  hanya bahsa lisan saja sehingga mereka bisa memperoleh alkitab dalam bahasa mereka sendiri. 

Jumlah tercetak sukar ditandingi. Jumlah yang beredar  di seluruh dunia telah melampaui 36,000,000 buah alkitab pertahun yaitu alkitab lengkap. Ini berarti sebuah alkitab per detik. Dan jika turut di hitung “ bagian-bagian alkitab” atau “pilihan” yang dicetak secara terpisah maka jumlah keseluruhan adalah 50,000,000 pertahun. Sebenarnya jika semua alkitab dan bagian- nya yang di cetak pada tahun 1984 disusun bertindih maka tingginya akan beberapa kali melampaui puncak gunung Everest. Inilah buku yang dikatakan Voltaire akan punah dan akan berdebu di museum dalam kurun waktu seratus tahun sesudah Zamannya.
1.      Yesaya 40 : 8Firman Allah kita kekal untuk selama-lamanya.”
2.      Matius 24 : 35PerkataanKu tidak akan berlalu.”
3.      Yohannes 10 : 35Kitab suci tidak dapat dibatalkan.” 
4.      Ibrani 4 : 12Firman Allah hidup dan kuat.”

5. PONDASI KEBENARAN
 
Dalam satu hal pada khotbah di atas Bukit Yesus membicarakan tentang nabi-nabi palsu. Ia juga menunjukkan kebodohan pekerjaan jika kehidupan tidak memenuhi syarat-syarat pekerjaan. Ia simpulkan khotbahNya dengan membandingkan orang-orang yang mendengar firmanNya dan melakukannya kepada orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Rumahnya dapat menahan hujan, banjir, dan angin. Sebaliknya orang yang mendirikan rumahnya di atas pasir Ia samakan kepada orang yang mendengar firmanNya tetapi tidak mau menurut. Rumahnya itu tidak tahan. Moral mendengar dan melakukan firman Kristus.
 
1.    Apa reaksi orang kepada ajaran Yesus?  Jawab: “Dan setelah Yesusmengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” Matius 7:28-29.
 
2.       Apa dinyatakan Paulus yang menjadi pondasi di atas mana kita harus membangun? Jawab: “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” 1 Korintus 3:11.
 
3.       Dapatkan seorang diselamatkan tanpa mempercayai kebenaran? Jawab: “Akan tetapi kami harus selalu mengucapkan syukur kepada Allah kerena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percaya.” II Tesalonika 2:13.
 
Catatan: Paulus memperingatkan para pembacanya “sejak dari permulaan” Allah telah memilih mereka. Ini bukanlah pilihan sewenang-wenang. Pilihan ini tergantung pada penyucian orang-orang yang dipilih. Penyucian dilakukan oleh Roh Kudus.
 
4.       Menurut nasihat Paulus kepada Titus ajaran apa yang harus diberikan para pengkhotbah? Jawab: “Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat …… dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.” Titus 2:1,7.
 
Catatan: “Ajaran yang sehat” harus menjadi dasar dari semua petingatan dan itu akan membawa keyakinan (Titus 1:9). Ketika menyuruh Timotius untuk memberitakan firman Tuhan, Paulus mengingatkannya bahwa akan tiba suatu waktu apabila orang tidak mau mendengar “ajaran yang sehat” (II Timotius 4:1-4).
 
5.    Jika seorang menolak kebenaran apa akibatnya? Jawab: “Dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengsihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebanya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan keberan dan yang suka kejahatan.” II Tesalonika 2:10-12.
 
Catatan: Jika seorang tidak mau mendengar kebenaran, doanya menjadi kekejian (Amsal 28:9). Paulus mengajarkan kepada Timotius bahwa menurut ajaran adalah penting. Baca I Timotius 4:16.
 

KESIMPULAN

 
            Jangan sekali-sekali menutup mata kepada kebenaran. Baca Yohanes 12:35.36. Yesus menunjukkan kebodohan ini seperti Orang buta yang menuntun orang buta dan jika orang buta menuntun orang buta , pasti kedua-duanya akan jatuh ke dalam lobang (Matius 15:14). Ajaran palsu merusak iman beberapa orang (II Timotius 2:18). Karena itu jika harus menentukan untuk menguji apa yang kita percayai melalui hukum (buku Musa) dan kesksian semua nabi seperti yang diajarkan kepada kita dalam Yesaya 8:20  berbunyi: “Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. Marilah kita menolak tradisi manusia sebagai fondasi kebenaran. Yesus menyatakan semua ibadah adalah sia-sia sementara mengajarkan perintah manusia sebaai ajaran Allah (Matius 15:3-9).
 
6. BUKU YANG TAHAN API
 
Salah satu pernyataan yang berani yang dibuat oleh Alkitab itu tidak dapat dimusnahkan. Pernyataan ini juga sama pastinya dengan pernyataan bahwa Allah adalah pengarangnya. Dengan pernyataan bahwa buku itu tidak bisa dimusnahkan, maka Alkitab itu memberikan sebuah penunjukan yang tidak bisa diputar balikkan. Ia “membakar jembatan” dibelakangnya. Ia juga menghadapi resiko dari segala sudut. Sampai kepada titik ini kebenarannya atau ketidak benarannya dapat ditunjukkan dengan gampang.
  • Yesaya 40 : 8Firman Allah kita kekal untuk selama-lamanya.”
  • Matius 24 : 35PerkataanKu tidak akan berlalu.”
  • Yohannes 10 : 35Kitab suci tidak dapat dibatalkan.” 
  • Ibrani 4 : 12Firman Allah hidup dan kuat.”
Diskusi
Apa jawaban sejarah atas pernyataan yang berani ini bahwa Alkitab  itu tidak bisa dimusnahkan?
 
1.         BERLARI MELALUI RINTANGAN PENJAGA DENGAN PECUT
 
 Pada zaman pionir Amerika dulu kala, apa bila seorang kulit putih tertawan oleh suku Indian merah,  maka para prajurit perang suku Indian itu akan mempermainkannya. Seperti seekor kucing mempermainkan seekor tikus. Orang tawanan itu boleh bebas jika mereka bisa berlari diantara dua baris suku Indian pemberani, yang siap memukul dengan alat pemukul  yang terbuat dari kayu keras. Ini berarti kematian, tetapi ada juga orang yang lolos dengan berlari ibarat angin atau berlari dengan cepat menghilang seperti kelinci.  Acara yang manusiawi seperti ini disebut “berlari melalui rintangan dengan pecut.” Beginilah gambarang dari berbagai bahaya yang mengancam kepunahan Alkitab selama beberapa abad dalam era kristani.  Mari kita perhatikan berapa peristiwa yang amat menonjol: 
  • Pada tahun 303 M,  seorang raja Roma kafir bernama Diokletian mengerahkan semua kekayaan dan kuasa seluruh kerajaannya untuk menentang AlkitabGereja Kristen dilarang. Mungkin, pemberantasan yang dilakukan Diokletian terhadap sebuah buku yang paling parah dalam sejarah sebuah buku.  Semua tempat beribadah umat kristiani dihancurkan;  harta benda mereka disita dan Alkitab mereka dibakar. Suatu usaha yang sistematis dilancarkan untuk membinasakan setiap buku  Alkitab yang ada.  Hukuman mati dijatuhkan pada setiap orang yagn memiliki firman Allah. Setelah aniaya yang amat kejam berlangsung selama bebetapa tahun , dan telah merenggut ribuan jiwa orang Kristen dan Alkitab  mereka dibinasakan, raja Diokletian membuat sebuah medali untuk mengenakan kehancuran total Alkitab, serta mendirikan sebuah tugu kemenangan yang diatasnya tertulis tulisan yang angkuh: “EXTINCO NOMINE CHRISTIANORUM ( NAMA KRISTEN SUDAH DILENYAPKAN). 
 
  • Tahun 1530 M. GEREJA NEGARA PADA ABAD PERTENGAHAN,  yaitu zaman sebelum reformasi abad ke 16, telah melancarkan suatu peperangan yang ganas terhadap penggunaan secara bebas Alkitab bagi umum hamper seluruh bagian Eropa. Manakala usaha mereka untuk membiarkan Alkitab hanya da;am bahasa mati (latin) tidak berhasil, gereja itu tidak segan segan menyita dan membakar semua buku itu. Pada tahun 1530, Uskup London membakar Alkitab bahasa Inggris William Tyndale diluar gereja St. Paul. Tyndale sendiri ditangkap dan dubunuh di daratan Eropa.  Pada abad yang sama, Alkitab terjemahan Martin Luter, dalam bahasa sehari-hari Jerman, juga dibakar dihadapan umum. 
 
  • Tahun 1750 M. Voltaire,  seorang sastrawan Perancis yang cemerlang, penuh humor serta jenius, termasuk salahsatu kelompok penulis yang ikut mempersiapkan dan menaburkan  revolusi Perancis.  Voltairedengan angkuh mengatakan bahwa ia sendiri, dapat melenyapkan alkitab! Konon ia berkata. “aku sudah jenuh mendengarkan orang-orang mengatakan berulang-ulang bahwa 12 nelayan telah mendirikan agama Kristen. Aku akan memperlihatkan pada dunia ini bahwa seorang saja orang Perancis sudah cukup untuk menahluklkan agama Kristen itu!. Voltaire adalah seorang penulis yang luar biasa.  Arus kepercayaan kepada Allah  yang  mengalir dari pena nya telah membuat mesin cetak sibuk. Kemudian ia meramalkan bahwa dalam waktu seratus tahun Alkitab itu akan punah, kecuali beberapa yang bisa ditemukan dimuseum!   
 
  • Tahun 1795 M. Thomas Paineseorang pemikir bebas dan terkenal, berkebangsaan Inggris, mengolok-olok dan mengejek Alkitab dengan kasar dan sikap bermusuhan. Buku nya yang terkenal berjudul  ( the age of reason ). Dari halaman 127 buku ini, pemikiran penulis yang angkuh masih bergema dalam pelbagai terbitan yang beredar selama ini, yang berbunyi: Aku sudah menyelidiki Alkitab bagaikan seorang pria yang memasuki hutan dengan sebuah kapak dipundaknya untuk menebang pohon. Disini pohon itu tergeletak, dan para imam jika mereka dapat, mungkin menyatakannya kembali. Boleh jadi mereka dapat berbuat demikian, menancapkan pohon itu kembali kedalam tanah akan tetapi mereka tidak berhasil membuat pohon itu kembali.”    
 2.        USAHA MODERN UNTUK MEMUSNAHKAN ALKITAB  
  • Tahun 1925 M. Ateisme modern berusaha mempertahankan tradisi lama yaitu sikap bermusuhan terhadap Alkitab. Sejak tahun 1925 terbentuk suatu badan di New York yang bertujuan mengembangkan Ateisme di Amerika Serikat dikenal dengan nama “ American Association for the advancement of Atheism.” ( The 4 A’s)  kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia ialah persatuan pengembangan Ateisme di Amerika Serikat. Berikut ini  pernyataan tentang tujuan persatuan tersrbut: 4 A’s dibentuk untuk memastikan usaha yang lengkap guna memusnahkan semua agama. kami tidak perlu minta maaf atas semua taktik yang kami gambarkan. Agama lahir dari rasa takut, dibesarkan oleh tipu daya, dan bisa bertahan hidip karena dusta. Kepalsuan tidak bisa dihaluskan menjadi kebenaran. Kuasa yang supernatural itu tidak ada. Tidak ada Allah. Agama tidak akan mendapat tempat yang terhormat lebih dari pada timbunan sampah. Agama harus dimusnahkan.”  Badan 4 A’s hanyalah satu dari sekian banyak kelimpik yang energik dan beroperasi disetiap Negara dengan tujuan memusnahkan agama yang berasal dari Akitab itu.  Sekolah menengah, perguruan tinggi atau univesitas telah dipilih menjadi sasaranb organisasi tersebut.  Tujuan dari salah satu kelompik tersebut seperti yang mereka umumkan ialah untuk memusnahkan dan  mematahkan usaha membagi-bagikan Alkitab ke hotel-hotel yang disebarkan oleh persekutauan  Gideon tersebut. 
 
  • Tahun 1935 M.  Nazi Jerman  yang menjadi musuh bebuyutan Alkitab memusatkan perhatian dan usaha para pemikir mereka, dengan segala sumber daya yang ada  pada mereka untuk menyerang dunia Kristiani dab semua badan-badan  yang bernaung dibawahnya. Adolf Hitler berkata: “kenyataan telah membuktikan bahwa akulah pembebas manusia yang terbesar. Aku membebaskan manusia dari kurunngan yang kotor dan memalukan yang mereka sebut kata hati dan moralitas….. agama semua sama, apapun nama nya. Tidak ada hari depan yang cerah bagi mereka …. Fasisme bisa bernasib sama dengan gereja.  Demikian juga aku.  Mengapa tidak? Namun ini tidak akan menghentikan aku dari usaha menghancurkan akar dan cabang Kristiani,  dan aku akan memusnahkannya dari seluruh Jerman….Apakah kalian percaya bahwa rakyat akan mau lagi menjadi Kristen? Omong kosong! Tidak akan pernah lagi. Dongeng seperti itu sudah berakhir. Tidak ada lagi manusia yang ingin mendengarkan cerita seperti itu.
 
  • Tahun 1950 M.  Komunisme International,  sangat militant, ateistik, adalah musuh berat lainnya dari Alkitab. Dewasa ini komunisme sudah berperan dari organisasi ateisme. Vladimir Lenin, imam agung komunisme, telah mempopulerkan slogan berikut ini: “agama adalah candu masyarakat.” Lounatcharski, bekas mentri pendidikan Unisoviet berkata: “kita membenci orang Kristen. Sekalpun yang terbaik dari mereka harus kita anggap musuh yang paling berbahaya.  Mereka mengkhotbahkan belas kasihan dan kasih kepada sesame, yang bertentangan dengan prinsip kita. Kasih kristiani itu penghalang jalannya Revolusi. Ganyangkah kasih kepada sesame.apa yang kita inginkan ialah kebencian.kita harus belajar bagaimana membenci karean inilah yang memungkinkan kita menaklukkan alam semesta ini. Kita sudah melakukannya atas raja-raja dunia ini; sekarang giliran kita melakukannya atas raja-raja langit. Semua agama adlah racun. Agama itu meraccuni dan mematikan pikiran, kemauan dan hati nurani. Perang terhadap agama harus diumumkan.  Tugas kita ialah membinasakan segala agama, dan segala jenis ajara moral.”
 
  • Tahun 1750 -  1980 M. Kritik Ilmiah Modern. Dalam dua ratus tahun terakhir. Alkitab telah mengalami kritik dan serangan tajam dari beberapa orang berpengaruh dan berpendidikan seperti yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Tidak ada buku yang dikecam lebih dahsyat daripada Alkitab, yang dikina dan dikaji. Teksnya maupun cara penyebaran, sejarah, urutan, kritik ilmiah yang belum pernah terjadi dalam sejarah, transmisinya sindiran secara ilmiah, mukjizatnya, pengarangnya, kompsisinya, pandangan dunianya, Kristus yang ada di dalamnya , semuanya telah terbuka untuk pemeriksaan secara mikroskopik oleh manusia ahli dan pikiran yang kritis.
Kesimpulan
 
Barangkali itulah seseorang yang hidup di tengah- tengah masyarakat kita yang telah hidup selama 1900 tahun, yaitu dua kali umur metusalah! Dan andaikanlah ia yang kita ketahui telah dicampakkan ke dalam laut bebeerapa kali tetapi tidak bisa mati hanyut. Ia juga telah dilemparkan kepada binatang buas itu tidak mau menerkam dia. Ia misalnya dipaksa untuk meminum racun yang mematikan tetapi tidak membahayakan hidupnya. Jika seandainya ia didikat dengan rantai yang kuat lalu dimasukkan ke dalam penjarea atau gua  tetapi masih bisa meluluskan diri dari rantai dan gua itu. Jika seandainya ia telah digantung  beberapa kali sehingga mush musuhnya  mengira bahwa dia sudah mati tetapi susudah diturunkan dari tiding gantungan ia berdiri lagi dan berjalan tegap dan kuat seperti dulu.  Jika seandainya ia ditembak lalu dicincang namun potong potongan tubuhnya itu bersatu lagi seprti ait raksa, luka lukanya sembuh dalam sekejap mata tanpa bekas; alangkah hereannya kita melihat manusia seprti itu yang tidak bisa di musnahkan/ bukankah hal itu mengherankan kita melihat bahwa ia masih hidup  walaupun mengalami hal hal seperti itu? Tentu kita akan merasa heran/ dan inilah jusru yang terjadi terhadap alkitab itu. Sudah pernah dibakar, dirantai, dpenjarakan, dikubur hidup hidup, dirobek robek, dilemparkan ke laut namun tidak pernah musnah. Masih ada ditangan kita hingga kitni, alkitab yang sama dan murni seperti  keadaanya seribu sembilan ratus tahun yang lalu.
 
Apakah rahasia kekekalan alkitab itu? Satu satunya jawaban yang masuk akal ialah: alkitab tetap dapat bertahan terhadap badai zaman  karena hidup yang tidak dapat dibinasakan yang berasal dari Allah terdapat di dalamnya. Begitulah pernyataan di dalamnya. 

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar