Rabu, 07 Maret 2012

JALAN ALLAH, BUKAN JALANKU

Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku” (Mazmur 25:4).
 
Kadang-kadang seseorang yang mengaku pengikut Kristus terdengar berkata, “Engkau tidak boleh heran kalau aku kasar, jika aku berbicara blak-blakan, jika aku memperlihatkan kemarahan; itulah caraku.”
 
Engkau meminta kami untuk tidak terkejut! Bukankah surga terkejut dengan pertunjukan seperti itu, karena rencana keselamatan telah direncanakan, sejak korban yang luar biasa telah diberikan di salib Kalvari, agar engkau bisa mencerminkan gambar Yesus? Apakah “caramu” itu layak bagi surga? Seandainya seseorang muncul di gerbang permata itu, dan berkata, “Aku tahu selama ini aku kasar dan tidak baik, dan sudah menjadi watakku untuk berbohong dan mencuri; tetapi aku ingin masuk ke istana surgawi.” Akankah watak seperti itu menemukan jalan masuk melalui pintu kota surgawi? Tidak, tidak! Hanya mereka yang mengikuti jalan Allah yang akan masuk ke sana.
 
Kecenderungan alamiah yang dibiasakan melakukan kesalahan tidak dimaafkan dengan dalih “itulah caraku.” Orang-orang Kristen menyadari bahwa untuk mempraktikkan prinsip-prinsip Kekristenan dalam kehidupan sehari-hari, mereka memerlukan banyak kasih karunia Kristus.
 
Orang muda yang bekerja sama dengan Kristus akan mendapati jalan untuk memperbaiki kesalahan. Dibawakan kepada pembangunan karakter, kesalahan-kesalahan ini seperti kayu yang busuk. Jangan seorang pun membiarkannya tetap ada. Janganlah ada yang meminta keistimewaan bergantung pada ketidaksempurnaannya, memaafkan diri dengan berkata, “Itulah caraku.” Mereka yang menyenangkan diri, menolak untuk meninggalkan cara mereka demi cara Kristus, akan menderita akibat yang pasti....
 
Apakah engkau berusaha berjalan di jalan kebenaran dan ketulusan? Kalau begitu jangan menyerah pada godaan. Memang benar, engkau akan digoda, tetapi ingat godaan itu bukan dosa; itu bukan indikasi terhadap ketidaksenangan Tuhan. Ia biarkan engkau untuk digoda, tetapi Ia menyeimbangkan godaan itu dengan kekuatan yang Ia tanamkan untuk menyanggupkanmu bertahan dan memenangkannya. Pada saat penggodaan dan pencobaan itulah engkau harus mengukur besarnya imanmu kepada Allah, dan untuk memperkirakan kestabilan karakter Kristenmu.
 
Jangan berkata, “Tidak mungkin aku bisa menang.” ... Dalam kekuatanmu sendiri engkau tidak bisa menang, tetapi pertolongan telah disediakan oleh Kristus. Ucapkanlah doa, “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.” —Youth’s Instructor, 2 Oktober 1902.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar