Rabu, 07 Maret 2012

KEBENARAN MENAKLUKKAN KEJAHATAN

Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34).
 
Sebuah pertanyaan: Bagaimanakah keselarasan antara pernyataan, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang,” dan lagu yang dinyanyikan oleh para malaikat ketika Kristus lahir di palungan di Betlehem, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia”? Lagu para malaikat itu selaras dengan kata-kata Nabi Yesaya, yang ketika menubuatkan kelahiran Kristus, menyatakan Dia adalah Raja damai. Injil adalah pekabaran penuh kemuliaan tentang damai sejahtera kepada manusia; berkat yang Kristus bawa yakni damai sejahtera. Ia meninggalkan takhta kemuliaan-Nya dan menyelubungi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, agar Ia dapat membawa anak-anak manusia dari kemurtadan menjadi setia kepada Allah, dan mengikat hati mereka kepada Hati Kasih yang Kekal. Ia datang untuk memberikan obat bagi dunia yang telah jatuh, dengan demikian siapa pun yang percaya pada-Nya tidak binasa, tetapi menjadi satu dengan Dia dan Bapa, lalu memperoleh hidup kekal....
 
Kondisi dunia pada masa ketika Kristus berada di tengah manusia bukanlah kondisi luar biasa. Pada masa itu Kitab Suci telah dibenamkan di bawah tradisi manusia, dan Kristus menyatakan bahwa mereka yang bekerja menafsirkan Firman Allah tidak mengetahui Kitab Suci atau pun kekuatan Allah....
 
Kristus memperlihatkan kepada sebangsa-Nya dan kepada dunia, kecemerlangan, keindahan, dan kesucian sifat Ilahi-Nya, di mana mereka dapat terikat kuat kepada hati Yang Mahapengasih. Ia membawa terang ke dalam dunia untuk meniadakan kegelapan rohani dan menyatakan kebenaran.... Kebenaran, yang harus dipulihkan dan diperbarui, adalah penghancur si Iblis; dan ketika kejahatan secara terus-menerus dipelihara, maka itu akan menjadi penghancur orang berdosa juga....
 
Sifat suka menentang dari para pendosa, penolakan mereka terhadap kebenaran, membuat misi Kristus tampak seperti apa yang Ia nyatakan kepada para murid-Nya–membawa pedang ke atas bumi; tetapi perselisihan itu bukanlah efek Kekristenan, tetapi merupakan hasil perlawanan dalam hati orang-orang yang tidak akan menerima berkat-berkatnya.
 
Dari sejak mula pengenalan Kekristenan kepada dunia, ada peperangan mematikan yang diadakan untuk menentangnya.... Mereka yang menderita karena kebenaran mengetahui nilai dari Injil yang murni, Alkitab yang bebas, dan kebebasan hati nurani. —Bible Echo (Australia), 12 Maret 1894.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar